Ditelisik Soal Volatilitas, Manajemen Emiten Pertambangan PSAB Beri Jawaban ke BEI
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) menanggapi permintaan Bursa Efek Indonesia (BEI) soal volatilitas transaksi efek. Diketahui, pada perdagangan Rabu (4/6), saham emiten pertambangan emas ini ditutup menguat sebesar 11,11% ke level Rp540. Dalam sepekan, sahamnya tercatat melonjak 73,08% dan melesat hingga 83,67% sepanjang sebulan terakhir.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Perusahaan PSAB, Edi Permadi, menyatakan bahwa Perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.04/2015 tentang Keterbukaan Informasi atau Fakta Material oleh Emiten atau Perusahaan Publik.
Baca Juga: Saham Emiten Tambang PSAB Melejit 73,08% dalam Sepekan, BEI Keluarkan Peringatan
"Perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor I-E: Kewajiban Penyampaian Informasi ketentuan butir point III.2.1. dan IV.2.1. Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Kep-00015/BEI/01-2021," ujar Edi, dikutip dari keterbukaan informasi, Kamis (5/6).
Perseroan juga tidak memiliki informasi, fakta, atau kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi harga efek Perseroan serta kelangsungan hidup Perseroan yang belum diungkapkan kepada publik.
Baca Juga: Isu Akuisisi J Resources Mencuat, Manajemen DOID dan PSAB Angkat Bicara
"Perseroan tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.04/2017 Tentang Laporan Kepemilikan atau Setiap Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka," tambah Edi.
Soal aksi korporasi, Edi mengungkap bahwa saat ini Perseroan belum memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat, termasuk rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham Perseroan di Bursa paling tidak dalam 3 bulan mendatang.
Selain itu, para pemegang saham utama dan pengendali juga disebut belum memiliki rencana atas kepemilikan sahamnya di Perseroan.
下一篇:Turis China Mabuk Rusak dan Bakar Kamar Hotel, Terancam Bui 7 Tahun
相关文章:
- Apa yang Harus Dilakukan saat Paspor Hilang di Luar Negeri?
- Kafe Ini Jadi Kontroversi, Bolehkan Pria Pilih Teman Ngobrol Wanita
- 42.605 Jemaah Haji Sudah Pulang ke Indonesia
- 亚利桑那州立大学排名情况如何?
- Ichwan Zayadi Resmi Gantikan Lulung
- Anies Baswedan Sebut Masyarakat Butuh Gagasan Perubahan dan Persatuan
- Dear Warga! Ancol Ditutup untuk Umum pada 4 Juni, Cuma Pemilik Tiket Formula E yang Bisa Masuk
- SAP Hadirkan Inovasi Business AI: Definisikan Ulang Cara Perusahaan Beroperasi
- Turbulensi Singapore Airlines, Aturan Sabuk Pengaman Akan Diperketat
- NYALANG: Bayang Semu di Tepi Rindu
相关推荐:
- KAI Daop 1 Jakarta Tertibkan Petak Jalan Kampung Bandan dan Angke
- 天普大学排名情况及录取要求解析
- 世界建筑学大学排名TOP10榜单谁进了?
- Kafe Ini Jadi Kontroversi, Bolehkan Pria Pilih Teman Ngobrol Wanita
- Gantikan Jenderal Dudung, Menantu Luhut Binsar Jabat Komisaris Utama PT Pindad
- 普利茅斯大学世界排名情况,你了解多少?
- Viral Cekcok Pengemudi Pajero vs Yaris di Gerbang Tol Tomang, Polres Jakbar: Ditangani Polda
- Pengamat: Tarif Integrasi Transportasi Jakarta Dibutuhkan Untuk Transisi Pandemi ke Endemi
- Jangan Sampai Terlewat, Ini Jadwal Puasa Arafah dan Tarwiyah 2024
- Persilakan Anggotanya Nonton Langsung Formula E Jakarta, Ketua F
- Langsing Tanpa Diet, Prilly Latuconsina Kurangi Gula dan Gorengan
- Satu Lagi Relawan Nyatakan Dukungan ke Prabowo
- Kaesang Pangarep Ikuti Turnamen Samsul Cup Prabowo
- 5 Tips Diet ala Rasulullah, Salah Satunya Puasa Sunah
- FOTO: Kilau Gedung Tinggi Hong Kong dari Sudut yang Tak Biasa
- Komnas KIPI Bantah Kabar Viral soal Detoksifikasi Vaksin Covid
- Daftar Tanggal Merah Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024
- 6 Teh Pembakar Lemak Perut Paling Jitu, Bukan Cuma Teh Hijau
- Komnas KIPI Bantah Kabar Viral soal Detoksifikasi Vaksin Covid
- Jakarta Fair 2024 Dibuka Mulai 12 Juni, Berapa Harga Tiketnya?