Kemenkes Imbau Pasangan Sesama Pembawa Gen Thalasemia Tak Menikah
Kementerian Kesehatan mendorong masyarakat untuk tidak menikahatau membatalkannya jika pasangan terbukti sama-sama menjadi pembawa gen thalasemia.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Eva Susanti mengatakan larangan ini juga akan diikuti dengan skrining dini terhadap calon pengantin untuk mengetahui kemungkinan membawa atau tidaknya gen thalasemia dalam darah mereka.
"Ke depannya kita upayakan bahwa yang membawa sifat (thalasemia) jangan menikah dengan sesama pembawa. Ini akan dilakukan dengan deteksi dini, kita terus upayakan skemanya seperti ini," kata Eva dalam temu media yang digelar Kemenkes secara daring, Selasa (7/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Skema skrining dini dan upaya larangan menikah bagi pasangan yang sama-sama membawa gen thalasemia ini kemungkinan juga akan diterapkan di Jawa Barat. Alasannya karena saat ini provinsi Jawa Barat merupakan daerah dengan temuan pasien thalasemia tertinggi.
"Utamanya di Jawa Barat nanti. Kita masih membuat skemanya, jangan menikah dengan sesama pembawa gelang. Mungkin nanti yang gen thalasemia akan diberi gelang," kata dia.
Meski begitu, Eva menyebut skema ini sebenarnya masih wacana. Dia juga menyadari pemberian gelang terhadap pembawa gen thalasemia ditakutkan menimbulkan diskriminasi di masyarakat.
"Tapi ini masih kita lihat skemanya, karena ditakutkan ada diskriminasi kalau dengan gelang," kata dia.
(tst/pua/bac)(责任编辑:热点)
- BPK Minta KPK Kembalikan Uang Rp1,1 Miliar
- Harganya Meroket, Perdagangan Saham Emiten TGUK Dihentikan Sementara oleh BEI
- Tabrak Lansia Pejalan Kaki di Jalan MH Thamrin, Sopir TransJakarta Dinonaktifkan
- Palsukan Dokumen RUPSLB, Eks Gubernur Sumsel dan Komisaris BSB Dilaporkan ke Bareskrim
- Mencicip Produk Segar dan Wine Terbaik Australia Cukup di Jakarta
- Tiba Dilokasi Debat, Para Capres
- Imbas Pembahasan Telat, Pj Gubernur DKI Pastikan Tak Ada APBD Perubahan Tahun Ini
- Imbas Rapat APBD Perubahan 2022 Telat, Pemprov DKI Batal Kucurkan Dana Rp823 Miliar ke BUMD
- Jadi Kandidat Wakil Anies, Ahmad Syaikhu Belajar Soal Jakarta
- Marak Kasus Gagal Ginjal Akut, Relawan Anies Curiga Ada 'Kebocoran' Dalam Pengawasan Obat
- Anggaran Sirkuit Formula E Bengkak 10 Miliar, Wakilnya Anies Blak
- 5 Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Olahraga, Mudah Dilakukan di Rumah
- Ganjar Pranowo Akan Gunakan Sistem KPI Untuk Bentuk Kabinetnya Jika Menang Pilpres 2024
- Emiten Migas Keluarga Panigoro (MEDC) Terbitkan Surat Utang USD400 Juta, Dananya Buat Ini
- Mengaku Pingsan, Novanto Tak Tahu Dirinya Terlibat Kecelakaan
- Sarang Mafia, Turis ke Sisilia Diminta Hindari 'Segitiga Kematian'
- Marak Kasus Gagal Ginjal Akut, Relawan Anies Curiga Ada 'Kebocoran' Dalam Pengawasan Obat
- Perjalanan Karier Rahmat Effendi, Menjabat Sejak 2012 Gantikan Wali Kota yang Diciduk KPK
- Miliki Komitmen Besar pada Kesejahteraan Petani, API 02 Dukung Prabowo
- Anggaran Sirkuit Formula E Bengkak 10 Miliar, Wakilnya Anies Blak