Indonesia Diprediksi Banjir Lansia di 2035, Apa yang Harus Disiapkan?

Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) menyebut Indonesia diprediksi akan mengalami banjir lansiapada rentang waktu 2035-2040.
Peneliti Pusat Riset Kependudukan BRIN Resti Pujihasvuty mengatakan, jumlah lansia di lima tahun tersebut akan mengalami peningkatan sekitar 17 hingga 20 persen dari komposisi demografi penduduk.
Lantas, apa yang harus disiapkan dalam menghadapi bonus demografi kedua ini?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Menurut dia, berdasarkan riset dari Universitas Respati Indonesia (URINDO), permasalahan muncul saat lansia menghabiskan masa tua dalam kondisi sakit baik fisik atau jiwa.
Riset menyebut dengan kondisi lansia yang sakit, total peluang ekonomi keluarga yang hilang setiap bulan sedikitnya Rp1 triliun.
Resti menjelaskan riset itu mengasumsikan seorang lansia dengan kondisi yang sehat dan tetap produktif sedikitnya dapat memiliki penghasilan sekitar Rp1 juta setiap bulan.
Sementara di lain sisi, anggota keluarga yang mengasuh lansia dalam kondisi sakit diasumsikan kehilangan sedikitnya Rp4 juta setiap bulan.
Peran keluarga dan teman sebaya
Interaksi positif dengan keluarga dan komunitas teman sebaya disebut berperan penting dalam mempersiapkan lansia yang lebih produktif.
Resti menuturkan, saat ini BRIN tengah menggiatkan edukasi dan literasi tentang cara menjaga kesejahteraan fisik dan jiwa ketika memasuki usia senja.
Salah satunya, dengan memastikan lansia tidak mengalami kondisi kesepian karena bisa memberikan dampak negatif terhadap kesehatan lansia.
"Jadi memang kondisi kesepian memiliki aspek negatif terhadap kesehatan jiwa lansia, mulai dari menyebabkan depresi, percobaan bunuh diri, tekanan psikologis tinggi, kecemasan, hingga skizofrenia," jelas Resti.
Berdasar Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes pada 2018, prevalensi lansia ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa) ringan sebesar 12,8 persen, sementara prevalensi lansia alami depresi sebesar 7,7 persen.
Selain itu, kata dia, kondisi kesepian dapat menyebabkan lansia mengalami masalah kesehatan fisik, seperti serangan jantung, stroke, kanker, diabetes, alzheimer, hingga dalam kondisi yang serius adalah kematian dini pada lansia.
Oleh karena itu, ia mengingatkan pentingnya keluarga menjaga dan memelihara hubungan serta interaksi sosial yang positif dengan lansia.
Ia juga menilai penting agar lansia memiliki komunitas sebaya untuk menjaga keterhubungan lansia dengan dirinya sendiri dan lingkungan.
(pua/pua)相关文章
- SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan persiapan Formula E Jakarta sudah s2025-05-21
BPBD DKI: Korban Luka Akibat Pohon Tumbang di Balai Kota Enam Orang
SuaraJakarta.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD DKI mengungkapkan ada enam korban lu2025-05-21Dalam Pembinaan Beasiswa, Ketua Baznas: Peran Mahasiswa Al
SuaraJakarta.id - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menggelar pembinaan kepada seluruh peserta B2025-05-21Kapasitas Penonton Formula E Turun Jadi Hanya 10 Ribu, Eh Wagub DKI Riza Patria Ungkap Hal Ini
Warta Ekonomi, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui adanya penurunan targ2025-05-21PGN Perluas Jaringan Gas Bumi di Batam dengan Program GasKita
Warta Ekonomi, Batam - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), resmi mengalirkan gas bumi ke ratusan pel2025-05-21Bawaslu Pastikan Disabilitas yang Punya Hak Pilih Jadi Prioritas di TPS
JAKARTA, DISWAY.ID- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi DKI Jakarta memastikan terakomodirnya k2025-05-21
最新评论