Rupiah Sulit Tembus ke Level Rp15,000, BI Ungkap Biang Keroknya!
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menunjukkan tren penguatan dalam beberapa pekan terakhir. Namun, Bank Indonesia (BI) menilai target mencapai level Rp15.000 per dolar AS masih sulit dicapai dalam waktu dekat.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menyatakan bahwa fokus utama saat ini adalah menjaga stabilitas nilai tukar di tengah tekanan global dan domestik yang belum mereda.
"Intinya sekarang bagaimana kita bisa membuat rupiah stabil dulu," ujar Denny saat ditemui di Kantor Pusat BI, Jakarta, Senin (26/5/2025).
Baca Juga: Dolar AS Melemah, Rupiah Masih akan Perkasa Ditopang Hilirisasi dan Investasi Naik Tajam
Berdasarkan data Bloomberg per Senin (26/5) pukul 14.00 WIB, rupiah menguat sebesar 23,50 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp16.241 per dolar AS. Meski demikian, tantangan terhadap stabilitas rupiah masih cukup signifikan.
Denny mengungkapkan bahwa tekanan nilai tukar dipicu oleh ketidakpastian global, termasuk kebijakan suku bunga AS dan kondisi geopolitik, serta dinamika ekonomi dalam negeri. Untuk merespons hal ini, BI terus melakukan intervensi ganda di pasar spot dan Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF).
"Intervensi valuta asing dilakukan melalui mekanisme fixing, bukan transaksi langsung pertukaran mata uang," jelas Denny.
Baca Juga: Rupiah Terkerek Usai BI Turunkan Suku Bunga ke 5,50%
Selain itu, BI juga menyatakan kesiapan untuk melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder jika situasi membutuhkan tambahan likuiditas atau penguatan pasar obligasi domestik.
"Apabila diperlukan, BI juga akan melakukan transaksi terutama pembelian di pasar SBN dalam negeri," imbuhnya.
Secara keseluruhan, kinerja rupiah pada bulan Mei 2025 menunjukkan tren positif. Sepanjang periode month to date hingga 26 Mei 2025, rupiah tercatat menguat sebesar 2,6 persen dibandingkan mata uang negara Asia lainnya.
"Kami sampaikan di sini bahwa selama bulan Mei ini, alhamdulillah rupiah mengalami penguatan 2,6 persen," tutup Denny.
(责任编辑:休闲)
- Komunal Dorong Masyarakat Lebih Cerdas Dalam Berinvestasi Lewat Satu Aplikasi
- Hill of Art 竞赛直通车
- 平面设计作品集怎么做?最新法则有哪些?
- 广州作品集培训机构哪个好
- FOTO: Menikmati Desa Hanok Bukchon yang Tak Pernah Sepi Pelancong
- 插画设计留学推荐,你选择英国还是美国?
- 音乐类留学都有哪些学校可以选择?
- 留学作品集机构哪家好
- Catat, Ini 4 Isu Utama Pendidikan yang Perlu Diatensi Menteri Baru
- 留学申请作品集如何排版?
- Kapan Orang Tua Bisa Bawa Anak Potong Rambut di Salon?
- 艺术作品集辅导哪个机构好?
- Silent Walking Lagi Tren, Ini 5 Manfaatnya
- Viral Palak Pekerja Provider Internet di Cengkareng Rp 1,5 Juta, 2 Oknum Ormas Dibekuk
- Kru TV One Korban Kecelakaan Mobil di Tol Pemalang
- Jelang Spin Off, BTN Syariah Dapat Kado Manis dari Euromoney
- Kata Jokowi Soal LRT Mogok : Kalau Langsung Bully, Tidak Akan Berani Mencoba Sesuatu
- Update COVID
- Bikin Nyaman, Tapi Tidur Bersama Hewan Juga Bisa Bahaya
- Menko Luhut Tangani Polusi Udara : Kita Akan Ambil Semua Langkah