Wamenperin Beberkan Strategi Kopi Indonesia Kuasai Pasar Global Lewat Inovasi
Industri pengolahan kopi nasional terus menunjukkan kinerja yang positif dan berperan penting dalam mendorong pertumbuhan sektor industri agro. Sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri kopi yang terintegrasi dari hulu maupun hilirnya.
Pada tahun 2024, realisasi produksi kopi olahan nasional mencapai 1,04 juta ton dengan tingkat utilisasi sebesar 77 persen. Ekspor produk kopi olahan juga mencatatkan performa yang menjanjikan, yakni sebesar 196,8 ribu ton dengan nilai mencapai USD 661,9 juta.
“Saya sering mendapatkan laporan, kopi dan industri olahan kopi dari Indonesia ini semakin meningkat baik dari sisi ekspor, produksi, maupun kualitas. Namun, saya juga menyaksikan pangsa pasar kopi Indonesia di berbagai negara masih kecil,” ungkap Wakil Menteri Faisol Riza di Jakarta, Senin (19/5).
Wamenperin menuturkan, kopi Indonesia sangat kaya ragam karena berasal dari berbagai daerah, ketinggian, maupun karakter tanah, yang dapat menghasilkan cita rasa unik masing-masing jenisnya. Sehingga, pelaku industri memiliki peluang lebih besar untuk mengembangkan produk kopi beserta olahannya.
“Kita tahu, persaingan industri kopi global sangat ketat. Oleh karena itu, jangan berhenti untuk berinovasi, menerima teknologi baru, dan terus belajar. Pengetahuan tentang cita rasa dan pasar harus dipahami secara mendalam. Saya yakin, jika kita bergerak bersama dan menciptakan inovasi, Indonesia akan menjadi produsen kopi terbesar dunia,” tegasnya.
Saat ini, Indonesia tercatat memiliki 54 jenis kopi dengan sertifikat IG, yang menjadi kekuatan dalam membangun brand kopi nasional yang berdaya saing di pasar internasional. Pemanfaatan IG ini menjadi instrumen penting dalam proses premiumisasi produk kopi olahan lokal.
Di sisi hilir, Kemenperin mencatat jumlah konsumsi kopi nasional mencapai 1,03 kg per kapita, dengan total konsumsi dalam negeri sebesar 288 ribu ton. Sementara itu, tren pertumbuhan pasar kopi Indonesia dalam periode 2024–2029 diproyeksikan mencapai 3,61%. Kondisi ini memberikan peluang besar bagi peningkatan investasi, terutama di sektor industri kopi kekinian, specialty coffee, dan produk berbasis kopi seperti kopi kapsul, kopi celup, kopi RTD (Ready to Drink), serta produk turunan lainnya seperti flavor, sirup, dan permen kopi.
Potensi Industri Kopi Indonesia
Pertumbuhan signifikan kedai kopi yang meningkat hampir tiga kali lipat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir turut mencerminkan besarnya antusiasme masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap budaya konsumsi kopi. Berdasarkan data BPS, mulai tahun 2020, lebih dari 53% penduduk Indonesia merupakan Gen-Z dan milenial, yang menjadi pendorong utama pertumbuhan pasar kopi kekinian.
Fenomena ini tidak hanya membuka peluang pasar domestik, tetapi juga memberikan ruang besar bagi pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) kopi dan roastery lokal untuk naik kelas dan menjadi bagian dari rantai pasok industri kopi nasional hingga global.
Seperti gelaran ekspo kopi skala internasional bertajuk World of Coffee 2025, Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah pertama kalinya. Kegiatan ini dilaksanakan pada 15 – 17 Mei 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), menyuguhkan lebih dari 400 jenama kopi berserta pelaku industri yang terlibat, seperti petani, barista, dan roaster dari berbagai negara, termasuk India, Timor Leste, Amerika Serikat, dan Vietnam.
“Ini membanggakan sekali buat kita. Saya berharap dari momen pameran World of Coffee 2025 ini, industri kopi kita semakin naik kelas dan menjadi industri kopi yang bisa mengambil porsi terbesar dalam perdagangan kopi dunia,” ujar Faisol.
Untuk mendukung pengembangan industri kopi nasional, Kemenperin melakukan berbagai langkah strategis, di antaranya yaitu menyediakan fasilitasi berupa pelatihan Good Manufactruing Practices (GMP), pendampingan transformasi industri 4.0, serta pemberian insentif fiskal, seperti super deduction tax bagi pelaku industri yang berinvestasi pada kegiatan litbang dan pelatihan vokasi serta program restrukturisasi mesin dan peralatan industri juga terbukti meningkatkan efisiensi produksi hingga 30% dan mutu produk sebesar 25%.
Upaya-upaya tersebut juga merupakan bentuk komitmen Kemenperin untuk terus memperkuat ekosistem industri kopi nasional dari hulu hingga ke hilir, guna mendorong terciptanya nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, serta peningkatan ekspor yang berkelanjutan.
-
Heru Budi Ngaku Juga Ingin Izinkan PT KCN Beroperasi, Tapi Lengkapi Dulu PersyaratannyaRibuan Orang Wisata ke IKN Saat Libur Natal, Bisa Lihat Apa?PAM Jaya Bangun IPA Pesanggrahan Senilai Rp 200 M, Bisa Layani 10 Kelurahan Di JakselWaduh! Dalam Sepekan, 5 Besi Penutup Saluran Air Di Jalan S Parman Digondol MalingIndustri Keramik Semakin Kompetitif Berkat Implementasi SNI WajibPeringkat Kredit AS Turun karena Utang Membengkak, Investor Cemas RUU Baru Tambah BebanBali Sambut 6,3 Juta Turis Asing Sepanjang 2024Pelaku Unlock IMEI Sama dengan Mendukung Peredaran Ponsel Ilegal, Hukumannya Sangat BeratPolri Usut Pengedit Meme Stupa Borobudur Berwajah Mirip Presiden Jokowi, Ingatkan UU ITEOJK Blokir 6.400 Rekening Sebagai Upaya Memberantas Judi Online di Indonesia
下一篇:Murka Bibi Malika Saat Lihat Keponakan Dibawa Pemulung Iwan Naik Bajaj di Rekaman CCTV: Kurang Ajar!
- ·Respon Jokowi Terkait Putusan Gugatan Pilpres di MK
- ·Bali Sambut 6,3 Juta Turis Asing Sepanjang 2024
- ·Keras! Aktor Reza Rahadian Orasi di DPR: Ini Negara Bukan Milik Keluarga, Lawan!
- ·Pemprov DKI Terpecah Akibat Geng
- ·Harga Timah Melonjak, AETI Soroti Kebijakan ESDM
- ·FOTO: Libur Tahun Baru dan Antrean Penumpang Rp1 MRT
- ·Bandara di Arab Saudi Punya Keberangkatan Paling Tepat Waktu di Dunia
- ·Rincian Rekayasa Lalin Saat Konser Coldplay Di GBK, Berlaku Jam 2 Siang Hingga Pukul 24.00 WIB
- ·Tim SAR Kembali Lakukan Pencarian 2 Bocah yang Terseret Arus Sungai Ciliwung di Jagakarsa
- ·Pecalang Bali Bubarkan Pedemo yang Ngaku Kader PKB di Area Muktamar Bali
- ·Trump Akan Hubungi Putin dan Zelenskiy, Mau Bahas Kesepakatan Dagang
- ·Persedikab U
- ·Transisi Menuju Endemi, Pemprov DKI Atur Jam Kerja ASN
- ·Anies Bertemu Gubernur Tokyo, Apa Saja ya Yang Dibahas?
- ·Pelan Tapi Pasti, BPS Sebut Perekonomian Jakarta Meningkat 5,58 Persen
- ·Enggak Pakai Ribet! Begini Cara Buat QRIS melalui Aplikasi BRImerchant
- ·Enam Orang Jadi Tersangka Kasus Khilafatul Muslimin di Jateng
- ·Sampah Malam Tahun Baru Di Jakarta Tembus 174 Ton, Terbanyak Usai Pandemi
- ·Wamenkumham: Sosialisasi dan Partisipasi Publik Jadi Prioritas dalam Pembahasan RKUHP
- ·Paling Murah Dipatok Rp979 Ribu, Cek Harga Terbaru Emas Pegadaian pada 19 Mei 2025
- ·Transisi Menuju Endemi, Pemprov DKI Atur Jam Kerja ASN
- ·Enggak Pakai Ribet! Begini Cara Buat QRIS melalui Aplikasi BRImerchant
- ·Lantik Pejabat di Pemkab Kediri, Mas Dhito Tekankan Pentingnya Loyalitas dan Kejujuran
- ·Waduh! Dalam Sepekan, 5 Besi Penutup Saluran Air Di Jalan S Parman Digondol Maling
- ·Kebakaran di Pemukiman Padat Tambora Jakbar, 4 Orang Luka
- ·Lantik Pejabat di Pemkab Kediri, Mas Dhito Tekankan Pentingnya Loyalitas dan Kejujuran
- ·Langkah Golkar Menuju Pilgub DKI Jakarta 2024
- ·Mayat Pria Tak Dikenal dengan Luka Sayat dan Tusuk Ditemukan Mengambang di Kali BKT
- ·Olahraga Malam Setelah Pulang Kerja: Aman atau Berbahaya?
- ·Wamenkumham: Sosialisasi dan Partisipasi Publik Jadi Prioritas dalam Pembahasan RKUHP
- ·FOTO: Lebah Jadi 'Juru Damai' Antara Gajah dan Manusia di Kenya
- ·Pemprov DKI Terpecah Akibat Geng
- ·Naikkan Daya Beli Masyarakat, Pemerintah Tunjuk Pos Indonesia Salurkan BLT El Nino
- ·PKB Gandeng TNI/Polri Hingga Pecalang, Amankan Muktamar di Bali
- ·Pesisir Jakarta Berpotensi Banjir Rob Tanggal 3
- ·Wamenkumham: Sosialisasi dan Partisipasi Publik Jadi Prioritas dalam Pembahasan RKUHP