会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Mayoritas Masyarakat Tak Suka Kampanye Pemilu Lewat Spanduk dan Baliho!

Mayoritas Masyarakat Tak Suka Kampanye Pemilu Lewat Spanduk dan Baliho

时间:2025-06-14 13:02:45 来源:quickq苹果版最新下载地址 作者:知识 阅读:787次

JAKARTA,quickq下载加速器 DISWAY.ID- Berbagai cara kampanye yang dilakukan oleh para calon atau kandidat menjelang Pemilu 2024, salah satunya dengan memasang alat peraga kampanye lewat spanduk dan baliho.

Menurut survei, cara ini sudah tidak lagi diminati oleh masyarakat. 

Mayoritas Masyarakat Tak Suka Kampanye Pemilu Lewat Spanduk dan Baliho

Mayoritas Masyarakat Tak Suka Kampanye Pemilu Lewat Spanduk dan Baliho

Jakpat mengadakan survei dengan 1276 responden untuk mengetahui perspektif masyarakat terhadap aktivitas kampanye saat ini. 

Mayoritas Masyarakat Tak Suka Kampanye Pemilu Lewat Spanduk dan Baliho

“Selain itu, survei ini juga bertujuan untuk mengetahui preferensi politik responden secara netral tanpa memiliki asosiasi atau mendukung partai politik tertentu,” kata Head of Research Jakpat, Aska Primardi dalam keterangan resmi. 

Mayoritas Masyarakat Tak Suka Kampanye Pemilu Lewat Spanduk dan Baliho

BACA JUGA:Buntut Baliho Timpa Pemotor Hingga Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Kembangan, PSI Disanski Bawaslu Jakbar

Kegiatan sosial menjadi jenis kampanye pertama yang disukai oleh responden (61%), lalu jenis kampanye langsung, yaitu saat kandidat hadir di depan masyarakat (55%).

Selain itu, melakukan debat dengan kandidat lain (40%), kampanye dengan publikasi digital seperti tv, radio, podcast, YouTube, dan lainnya (33%), hingga kandidat melakukan diskusi terbatas dengan sekelompok orang (24%). 

Sedangkan, untuk jenis kampanye yang tidak disukai, responden memilih pemasangan baliho dan spanduk secara tidak resmi menjadi jenis kampanye yang paling tidak mereka sukai (66%).

Lalu pemasangan bendera partai di lingkungan rumah, taman, atau jalan (44%), pawai dengan membawa atribut kampanye (38%), mendatangi tokoh masyarakat untuk meminta dukungan (25%), hingga membagikan atribut kampanye seperti kaos, topi, stiker dan lainnya (24%).

Hasil survei menunjukkan 74% responden mengaku mengikuti perkembangan kampanye saat ini.

BACA JUGA:Baliho Caleg PSI Timpa Pengendara di Jakarta Barat Hingga Sebabkan Kecelakaan Beruntun, Polisi Turun Tangan

Lalu, mayoritas dari responden juga memperlihatkan ketertarikan mereka terhadap kampanye politik yang sedang berlangsung, dengan 68% Gen Z, 65% Milenial, dan 61% Gen X yang menunjukkan ketertarikan. 

Lebih lanjut, 70% responden memilih ingin mengetahui kualitas dari para kandidat menjadi alasan pertama ketertarikan mereka terhadap kampanye saat ini, diikuti oleh 55% ingin mendapatkan insight/referensi/pandangan untuk meyakinkan pilihan, dan 53% responden yang memilih sebagai aksi nyata dalam mendukung kemajuan bangsa Indonesia. 

Bagi mereka yang tidak tertarik dengan kampanye menunjukkan 41% responden memilih jika mereka tidak mau ambil pusing, lalu 39% tidak suka dengan hal yang berkaitan dengan isu politik, dan 30% responden mengaku banyak informasi atau berita negatif yang melibatkan oknum pemerintahan menjadi alasan ketidaktertarikan mereka terhadap kampanye politik saat ini.

  • 1
  • 2
  • »

(责任编辑:时尚)

相关内容
  • Anies Baswedan Janji Revisi UU KPK Jika Terpilih Jadi Presiden RI
  • Marak Dugaan Penipuan Aplikasi Pengganda Uang, Ini Asal Usulnya
  • Ada Dugaan Pelanggaran Netralitas, PJ Bupati Muna Barat Dilaporkan Puskapi ke Bawaslu
  • Jakarta Dikotori Pendemo, Jawaban Anies Bikin Begidik: Ogah Ngeluh dan Salahkan Siapa Pun
  • Terkuak! Ini Kronologi Tewasnya Anak Tamara Tyasmara
  • Cuma Gubernur Ini Setuju Pelajar Ikut Demo Omnibus Law, Katanya: Bagus Dong!
  • Rem Anies Berbuah Manis
  • Jelang Tahun Baru, Bareskrim Akan Razia Tempat Hiburan Malam Cegah Peredaran Narkoba
推荐内容
  • Anies Baswedan Janji Revisi UU KPK Jika Terpilih Jadi Presiden RI
  • Daftar 10 Negara Kurang Ramah untuk Turis, Indonesia Urutan ke
  • Tak Cuma Soal Rusia
  • KPK Putus Akses Firli Bahuri Usai Terima Keppres
  • KPU Tanggapi Surat Suara yang Dahulu Sampai di Pemilih Taipei
  • Ditanya Wartawan, Jokdri Cuma Bisa Diam