Hadapi Tarif AS, RI Susun Langkah Strategis Tingkatkan Daya Saing di Pasar Global
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS) berpotensi mempengaruhi ekspor Indonesia sehingga pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi dampak negatif.
Hal tersebut disampaikan Menda Busan dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Jakarta pada Selasa (20/5/2025).
Baca Juga: Bakal Kembali ke Indonesia, Chevron Bidik Blok Migas Potensi Besar
Lebih lanjut, Mendag mengatakan Pemerintah telah menyusun sejumlah langkah strategis untuk menghadapi kebijakan tarif AS. Langkah-langkah ini dirancang secara terukur untuk meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.
“Pemerintah Indonesia melakukan diplomasi dan perundingan dengan Pemerintah AS untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Di saat bersamaan, Pemerintah Indonesia juga menata kebijakan perdagangan di dalam negeri untuk meningkatkan kemudahan berusaha,” ujar Mendag Busan, dikutip dari siaran pers Kemendag, Rabu (21/5).
Di dalam negeri, lanjutnya, pemerintah berkomitmen untuk mengamankan pasar domestik dan menjaga keberlanjutan industri nasional dari potensi lonjakan impor serta praktik dagang curang. Caranya, dengan menggunakan instrumen safeguards dan antidumping untuk melindungi industri nasional.
“Kami terus mendorong penguatan daya saing pelaku usaha nasional, Khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berbasis ekspor, melalui Program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor. Program ini diharapkan dapat membantu UMKM Indonesia berperan dalam perdagangan global dan beradaptasi dengan situasi yang ada,” urai Mendag Busan.
Mendag Busan menambahkan, pemerintah juga terus mendorong diversifikasi pasar ekspor melalui percepatan perundingan dagang maupun promosi dagang di berbagai kawasan strategis. "Hal ini diharapkan dapat membantu meningkatkan ekspor Indonesia ke pasar-pasar baru," katanya.
Secara umum, bentuk kebijakan tarif AS saat ini berupa tambahan bea masuk atau tarif dari bea masuk Most Favoured Nation (MFN), yang terdiri atas tarif dasar baru, tarif resiprokal, dan tarif sektoral. Kebijakan tarif yang saat ini berlaku terhadap Indonesia dan sebagian besar mitra dagang AS adalah tarif dasar baru sebesar 10 persen dan tarif sektoral sebesar 25 persen.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
下一篇:FOTO: Mengintip Labirin Gelap Penuh Tengkorak 6 Juta Manusia di Paris
相关文章:
- Ini Negara Paling Aman di Dunia untuk Traveling di 2024
- 香港大学研究生申请条件是什么?
- FOTO: Libur Lebaran Merakyat di Kebun Binatang Ragunan
- Apakah Lemak dalam Makanan Bersantan Bisa Menyebabkan Diare?
- Dua Negara Ini Jadi yang Pertama dan Terakhir Sambut Tahun Baru 2024
- Deretan Kendaraan Listrik Untuk Pengawalan KTT AIS 2023 di Bali
- 真 · 六边形战士!她集齐Pratt/SVA/SCAD等6校顶级offer+86万奖学金!
- NYALANG: Cahaya Keagungan Alam
- Puasa Ramadhan 2025 Berapa Hari Lagi? Simak Informasinya
- Awas Diare, Ini 7 Makanan Pemicu Sakit Perut yang Perlu Dihindari
相关推荐:
- Prada Jual Paperclip Seharga Rp6 Juta, Berminat Beli?
- Bacaan Takbir Idul Fitri Lengkap Arab, Latin, dan Artinya
- Mahfud MD jadi Cawapres, Cak Imin Tak Khawatir Suara NU Pecah
- 伦敦艺术学院专业排名
- Skenario Kementerian PKP Capai Target Program Tiga Juta Rumah, Relokasi APBN
- FOTO: Libur Lebaran Merakyat di Kebun Binatang Ragunan
- 35 Inspirasi Ucapan Idul Fitri untuk Orang yang Lebih Tua
- 去美国读声乐,这些院校个个实力强悍!
- 5 Destinasi Wisata di Sumba Wajib Dikunjungi Sekali Seumur Hidup
- 俄罗斯远东国立艺术学院怎么样?
- Misteri Pagar Laut Terbentang 30 Km di Pesisir Utara Tangerang, KKP Ngaku Gak Tahu?
- Tukar Kursi di Pesawat dengan Penumpang Lain, Boleh atau Tidak?
- Viral Koper AirWheel Dilarang Masuk Kabin Pesawat, Bagaimana Aturannya
- Biar Enggak Diabetes, Ini Cara Sederhana Mengurangi Konsumsi Gula
- Mau Punya Anak, Wanita Australia dapat Izin Ambil Sperma Jenazah Suami
- Heboh Program Beasiswa IISMA Terancam Bubar, Benarkah?
- 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Dikritik, Ini Kata Mendikdasmen
- Tak Ada Susu di Menu Program MBG, Menko Zulhas Bilang Begini
- Bobby Sebut Salah Satu Penyebab Harimau Mati di Medan Zoo Faktor Umur
- Prabowo Terbitkan Inpres Efisiensi 2025, Pangkas APBN Rp306,69 Triliun