Mengenal Paspor Paling Langka di Dunia dari Negara Tanpa Tanah
Ordo Militer Berdaulat Malta(Sovereign Military Order of Malta), yang juga dikenal sebagai Ksatria Malta, bukan cuma ordo religius Katolik dengan sejarah hampir 1.000 tahun.
Ini juga bukan ordo yang sekadar organisasi bantuan kemanusiaan dengan anggaran jutaan dolar. Ordo ini adalah negara yang berdaulat. Tapi, yang unik adalah ordo atau bangsa ini tidak punya tanah atau daratan.
Seperti dilansir CNN, Ordo Ksatria Malta memiliki operasi yang mencakup kamp-kamp pengungsi dan program bantuan bencana di sekitar 120 negara di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paspor pertama dikeluarkan Ordo Malta pada tahun 1300-an saat para diplomat bangsa ini melakukan perjalanan ke negara lain dengan dokumen yang membuktikan peran mereka sebagai duta besar.
Usai Perang Dunia II, penggunaan paspor diplomatik mengambil karakteristik paspor yang dipakai di negara lain. Sekarang, cuma terdapat sekitar 500 paspor diplomatik yang beredar dan menjadikannya paspor paling langka di dunia.
Paspor Ordo Ksatria Malta merupakan dokumen yang sangat ekslusif. Paspor ini berwarna merah tua, yang diperkirakan sebagai simbol darah Kristus. Paspor merah tua ini diperuntukkan bagi ara anggota Dewan Sovereign dan para pemimpin misi diplomatik serta keluarga mereka.
Ada tulisan emas menghiasi sampul paspor Ordo Ksatria Malta, yang dilengkapi lambang serta berisi tulisan berbahasa Prancis, "Ordre Souverain Militaire de Malte."
Presiden Ordo yang berbasis di Malta, Daniel de Petri Testaferrata, mengungkapkan cuma sekitar 100 dari 13.500 ksatria, wanita, dan pendeta yang saat tersebar di seluruh dunia yang tinggal di kepulauan Malta.
"Ordo ini memberikan paspor kepada para anggota pemerintahan mereka selama masa mandat," ujar de Petri Testaferrata.
Paspor Grand Master berlaku untuk jangka waktu terlama, karena mereka dipilih selama 10 tahun, dapat menjabat selama dua periode, dan mesti pensiun saat berusia 85 tahun.
(wiw)下一篇:Berapa Kali Sebaiknya Celana Dalam Diganti?
相关文章:
- Partai Buruh Jadi Pilihan Gen Z untuk Revitalisasi Politik Indonesia
- Ke Mana Perginya Bangkai Pesawat yang Sudah Tidak Terpakai?
- Anies Janji Setarakan Fasilitas Pendidikan Swasta dengan Negeri di Depan Ulama
- Mencicip Produk Segar dan Wine Terbaik Australia Cukup di Jakarta
- Skenario Kementerian PKP Capai Target Program Tiga Juta Rumah, Relokasi APBN
- FOTO: Pendaki Nepal dan Inggris Pecah Rekor Terbanyak Puncaki Everest
- Polda Sumsel Galakkan Razia Miras Oplosan
- Ganjar: Kekuasaan Punya Kecenderungan untuk Korup
- FOTO: Heboh Hari 'Tanpa Celana' di London
- Setia, ARMY Datang Berkali
相关推荐:
- Ada 379 Kasus Kematian Turis Akibat Selfie, Melebihi Serangan Hiu
- Bikin Bangga! Adnan
- 5 Cara Ini Ampuh Bikin Awet Muda, Lakukan Sebelum Tidur
- Catat Tips Olahraga ala Ariel NOAH Ini, Katanya Tak Perlu yang Berat
- Biar Enggak Diabetes, Ini Cara Sederhana Mengurangi Konsumsi Gula
- Tembok Rumah Lembap dan Mengelupas? Ini 5 Cara Mengatasinya
- Waketum PKB Ajak Generasi Muda Pilih Presiden yang Sehat, Tidak Pernah Stroke dan Tidak Emosian
- Mengintip Isi Souvenir Syukuran Kehamilan Erina Gudono dan Kaesang
- Daya Tampung Universitas Padjajaran SNBP 2025 untuk Semua Jurusan, Camaba Wajib Cek!
- Jelang Water World Forum Ke
- RUU Minerba Atur Perguruan Tinggi Bisa Kelola Tambang, Ini Tanggapan Kemendiktisaintek
- FOTO: Wanita Penyintas Serangan Air Keras Jadi Model Lookbook
- Posisi Duduk Ini Bisa Bantu Lancarkan Sembelit
- Akses Ditutup, Wamen Sekretaris Negara dan PPKGBK Kawal Serah Terima Gedung JCC
- Catat! KIP Kuliah 2025 Tidak Kena Efisiensi Anggaran, Beasiswa Tetap Lanjut!
- Covid dan Flu Naik, Spanyol Wajibkan Pakai Masker di Rumah Sakit
- Langkah Tegas Kementerian ATR/BPN Tangani Permasalahan Sertifikasi Dapat Apresiasi Komisi II DPR
- Waktunya Hampir Habis! Pendaftaran SNBP 2025 Ditutup Besok, Jangan Sampai Impian PTN Kandas
- Walkot Bobby Pastikan Medan Zoo Akan Ditutup Sementara
- 7 Cara Menyiasati Tempias Air Hujan, Cegah Banjir Lokal di Dalam Rumah